(Catatan Sabtu) : Keliling Semarang Lewat BRT Koridor II

Bagi warga Jakarta mungkin bis trans merupakan hal biasa, meskipun masih banyak yang lebih suka naik jenis angkutan lain atau kendaraan pribadi. Di Semarang sendiri sejak 3 tahun lalu sudah diadakan sarana angkutan sejenis yang oleh masyarakat setempat lebih sering disebut BRT. Jalurnya masih disebut Koridor 1 yang mencakup Mangkang-Penggaron PP. Dulu saat masih kerja di wilayah Majapahit, jika ada kesempatan saya usahakan naik BRT arah Penggaron, karena disamping ber-AC, juga lebih nyaman dibanding naik angkot jenis lainnya (kecuali Bis Damri).

Namun kekurangannya tetap ada, yakni tidak turun ditempat yang diinginkan dan harus di halte yang sudah tersedia. Jadi bagi yang tempatnya jauh dari jangkauan BRT ya naik sarana lain.

Saya sampai detik ini justru belum pernah naik BRT jurusan Mangkang. Seringnya ya arah Penggaron meski turunnya di daerah BLK yang dekat dengan ‘makam’ (bekas tempat kerja saya dulu). Tarifnya juga tidak berubah yakni Rp 3.500,- untuk umum dan Rp 2.000,- untuk pelajar berseragam. Biasanya setiap pagi BRT jurusan Penggaron selalu penuh sehingga harus berdiri, dan didominasi anak-anak sekolahan yang kebanyakan turun di halte Toko Buku Merbabu, dan setelahnya lega karena banyak tempat kosong. Tapi kalau menjelang sore, yang jurusan Mangkang sering penuh. Namun titik pertemuan kedua jurusan ini ada di dua halte kawasan Pemuda, yakni halte SMAN 5 dan halte Balaikota.

Nah, pada tanggal 1 Oktober 2012 berselang telah diresmikan Koridor II yang melayani jalur dari utara ke selatan. Yakni dari Terminal Terboyo sampai Terminal Sisemut, Ungaran. Saya kurang tahu persis berapa banyak armadanya, namun ada beberapa unit bis baru yang cukup nyaman, sedang sisanya adalah lungsuran dari koridor 1. Saya pernah coba sekali naik BRT Koridor 2 dari halte Kesatrian saat pulang kerja. Cuma kebetulan dapat yang lungsuran bis dari Koridor I.

Tadi pagi, berhubung Sabtu libur, maka saya sekalian coba Trans Semarang jurusan Terboyo-Ungaran ini. Saya sempat salah halte, yakni masuk halte SMAN 5. Kata petugasnya, kalau mau ke jurusan Ungaran silakan tunggu di halte Balai Kota tepat diseberangnya. Saya menunggu kira-kira 15 menitan setelah bayar seharga Rp 3.500,- ke petugas halte Balai Kota. Ketika bis jurusan Ungaran datang, ternyata yang naik hanya dua orang. Saya dan seorang bapak-bapak. Sedangkan 3 orang adalah petugasnya. Berhubung saya sedang ngantuk-ngantuknya karena bangun terlalu awal (jam 1.30 WIB), maka saya kurang seberapa menikmati. Tapi minimal sepinya bis membuat saya lebih nyaman.

“Mas turun mana?” tanya kondektur

“Hmmm…Alun-alun saja.” Jawab saya

“Eee…nggak deh, di Sisemut saja.” Ralat saya.

Apalagi setelah bapak-bapak itu turun di halte Akpol, saya benar-benar sendirian. Bahkan sampai menjelang Alun-Alun Ungaranpun saya sendirian. Sampai di halte kecil Alun-Alun Ungaran, baru ada beberapa ibu yang naik. Kalau saya dengar tujuannya ke Simpang Lima. Sesampai di Sisemut, saya malah tidak turun. Menunggu saja sampai bis itu berangkat lagi. Kalau tidak turun-turun kan otomatis tidak ditarik biaya tambahan. Apalagi saya sudah bilang “Mas, saya nggak turun. Kembali saja.” Hehehehee.. jelas ketahuan betapa katronya saya. Dan kondekturnya mungkin sudah maklum niat saya yang hanya jalan-jalan.

Bispun berangkat lagi setelah 15-20 menit ngetem di Sisemut. Kali ini lebih ramai. Dari semula 1 orang (supir dan kondektur tidak dihitung), jadi 8 orang di Ungaran. Kemudian bertambah 3 orang jadi 11 orang saat berhenti di halte Kesatrian. Kira-kira 45 menit perjalanan yang ditempuh dan total pulang-pergi jadi 90 menitan. Saya sampai lagi di Halte SMAN 5 sekitar pukul 10.45 dan memutuskan untuk tidak lanjut ke Terboyo. Tapi jika anda berangkat dari Ungaran atau Banyumanik dengan BRT dan ingin melanjutkan perjalanan ke arah Penggaron maupun Mangkang, cukup transit di Halte SMAN 5. Di Halte akan ada petunjuk, bila ingin transit geser ke sisi kanan halte, sedangkan jika ingin keluar silakan lewat sebelah kiri halte. Dan tidak perlu membayar lagi untuk transit tersebut.

Sedang untuk halte-halte yang dilalui BRT Koridor II Terboyo-Ungaran adalah sebagai berikut :

Dari Terboyo

Terboyo-RSI Sultan Agung-Lik Tengah-Seberang Kampoeng Semarang-Sawah Besar Kaligawe- Pasar Kobong – STIE BPD Jateng Johar-Balai Kota- Katedral – RSUP Kariadi-Ngaglik-SPBU Gajahmungkur-Elizabeth-Pasar Kagok- SPBU Akpol-Don Bosko- Kesatrian- Bukitsari – Ngesrep-Ruko Setiabudi-SPBU Sukun- Banyumanik-Mega Rubber- Gedawang – Alun2 Ungaran- Sisemut.

Dari Sisemut

Sisemut- BPK Jawa Tengah- Gedawang – Mega Rubber- Pasar Banyumanik- TK Srondol – Pasar Jatingaleh – Kesatrian – Don Bosko- Gelael Akpol – Taman Gajahmungkur- RS Wira Bhakti Tama – SMAN 5 – Layur – Stasiun Tawang – Pertamina Pengampon – SPBU Kaligawe – SMP Sultan Agung – RSI Sultan Agung – Terboyo.

Sebenarnya di Jalan Imam Bonjol ada dua halte kecil yang dipakai untuk BRT. Tapi entah kapan halte kecil itu digunakan. Tapi yang jelasnya, meski masih sepi penumpang, namun BRT koridor 2 ini diharapkan dapat mempercepat akses terutama dari utara ke selatan kendati tanpa jalur khusus sebagaimana di Jakarta.