(Berbahasa Indonesia) : Renungan Dan Selamat Hari Blogger Nasional


DSC09551

Salam Blogger!
Selamat Hari Blogger Nasional!

Kemarin setelah jalan-jalan alam maya ke beberapa blog dan membaca berbagai status di facebook, saya baru terhenyak, “Masyaallah, ternyata ini hari blogger nasional!”. Saya rasanya seperti terkejut, malu, dan tertampar (lebay) karena merasa tidak banyak tahu apa-apa tentang kegiatan para blogger ini. Terus terang saja, saya banyak menjalani posisi ‘menyendiri’ dalam kancah perblogan, tidak bergabung secara aktif dengan komunitas blogger manapun, bahkan beberapa tahun terakhir seolah vakum dari aneka lomba blogger yang sebenarnya marak, hanya saja saya merasa enggan tergerak mencarinya sendiri. Pendek kata, dua tahun terakhir ini merupakan masa seklusif saya. Saya tetap ngeblog dan nyetatus di jejaring sosial, hanya rasanya ketika ada info lomba dan tetek bengeknya, saya merasa enggan untuk bergabung. Terutama sekali yang harus mengumpulkan berapa ratus atau ribu like dan memohon like dari yang lainnya. Itu sesuatu yang jujur saja paling saya hindari, karena saya lebih percaya pada banyaknya silent reader yang bertebaran disekitar saya dan barangkali saya lebih mirip kerapu laut yang menanti mangsanya dengan menyamar sebagai terumbu karang serta menunggu.

Tidak terasa saya sudah ngeblog lebih dari 11 tahun, semenjak membuka lapak di jejaring sosial gado-gado yang sudah almarhum sejak 2012, yakni multiply.com. Media ini banyak mendekatkan saya dengan berbagai kalangan, dari yang oke sampai yang okem, berbagai jenis kopdar, mendapatkan info lomba menarik dimana saya sering juga dapat nomor (jiah) dan menemukan aneka rupa drama yang mirip sekali dengan sinetron kacang goreng. Bubarnya multiply.com menjadi titik balik baru bagi saya, dikarenakan begitu banyaknya posting yang hilang tanpa sempat diselamatkan. Yang bikin saya benar-benar gondok adalah foto-foto berharga dari berbagai perjalanan saya meski hanya skala lokal pulau Jawa. Dari sejak saya di Surabaya hingga berpindah di Tangerang saat ini sudah banyak kejadian yang saya tulis dengan cueknya. Mulai dari sekedar curhatan yang tidak mutu’ hingga tulisan yang berbobot.

Tapi semenjak saya buka lapak di wordpress.com ini, saya sudah memutuskan untuk memposting artikel atau tulisan yang lebih berbobot dari segi kebahasaan dan ‘berat’ hingga bagi blogger yang tidak suka bacaan berat-berat dijamin akan menghindari tulisan saya yang mungkin terkesan menggurui (ditambah kok pas ya, saya ini juga guru) dan mungkin 85% ke atas isinya berbahasa Inggris. Selama 3 tahun eksis di WordPress ini juga saya sadar, meski berbahasa Inggrispun, respon dari pengunjung masihlah belum seberapa. Kebanyakan hanya mengklik like dan hanya segelintir orang yang berkomunikasi lewat komentar yang masuk. Mungkin begitu ya? cukup dengan like, utang serasa sudah terbayar tuntas. Saya menyadari hal tersebut, dan berusaha untuk menjadi blogger tanpa tendensi, alias tidak mengejar like ataupun rating dalam lalu lintas kunjungan. Biarlah semuanya berlangsung secara alamiah. Memberi ilmu di luar pekerjaan bisa saya lakukan melalui blog, dikarenakan saya bisa mengekspresikan passion saya melalui blog. Foto dan cerita yang saya bagikan ini saya harapkan selalu membawa manfaat, dan tanpa kecuali memberi asupan gizi bagi saya sendiri.

Konsistensi tema dalam dunia perblogan juga penting. Banyak orang yang membuat tema blognya sesuai dengan apa yang dia sukai. Mulai dari tema suka-suka curhatan ala ibu rumah tangga, humor, komputer, otomotif sampai pada hal-hal yang lebih luas seperti berjualan secara dalam jaringan (online) ataupun bertendesi politis. Blog pada hakikatnya netral, sebagaimana jejaring sosial lainnya, semua tergantung pada penggunanya sendiri, ibaratnya kita diberi uang, mau diapakan uang itu? Menjadi konsisten itu berat, mempertahankan tema dalam blog itu membutuhkan satu komitmen yang kuat dalam diri sendiri. Misalnya diri saya sendiri, berusaha konsisten dengan tema budaya dan bahasa itu sejatinya cukup berat, namun setelah berusaha dijalankan ada hal lain yang saya peroleh. Kepuasan mendapat respon yang baik, bahkan hingga beberapa posting saya dipinjam tentu dengan ijin dulu dari saya. Saya sudah alhamdulillah, meskipun mungkin interaksi dengan sesama blogger masih belum sekuat ketika masih di multiply dulu.

Nah, sekarang saya akan bicara sebagai salah satu blogger Indonesia.
Blogger Indonesia mempunyai peran yang sangat besar dalam mempengaruhi masyarakat. Peran mereka (termasuk saya) di dunmay (dunia maya) tidak dapat dipandang remeh, karena dibandingkan dengan media-media arus utama (mainstream), blogger lebih bebas dalam mengungkapkan pendapat mereka. Namun tentunya berpendapat dengan cerdas, masuk akal, serta dapat mempertanggungjawabkan apa yang ditulisnya. Memang banyak blogger yang memilih salin tempel (copas) dari berbagai sumber blog atau situs resmi lainnya, yang sayangnya mereka sering lupa mencantumkan sumbernya, sehingga klaim kebenarannya sering kabur dan membuat pembacanya makin bingung memikirkannya (jadi lagu kosidahan). Indonesia juga membutuhkan blogger yang mencerdaskan, mengabarkan yang benar, bukan justru mengaburkan apa yang akan disampaikan termasuk menyebar fitnah tanpa henti. Jaringan internet di negeri ini masih sangat terbatas, dibanding dengan luasnya Indonesia tercinta ini. Calon-calon blogger potensial banyak bertebaran dari Sabang sampai Merauke dan dari Miangas hingga Pulau Rote, hanya sayang masih belum tersentuh oleh internet sehingga informasi yang disampaikan tentang daerah-daerah potensial jadi sangat terbatas.

Saya berharap dengan makin berkembangnya jaringan internet belakangan ini akan menyentuh daerah-daerah terpencil, dan menambah lagi komunitas blogger Indonesia, sehingga pada nantinya Indonesia akan kian dikenal luas potensinya bahkan sampai daerah yang terjauh sekalipun.

Sekali lagi, saya hanya bisa sajikan buah kecapi dan gohok sebagai peringatan Hari Blogger Nasional. Sederhana saja, kedua buah ini melambangkan berbagai rasa dalam hidup seorang blogger. Manis, asam, pahit, kadang getir dengan warna-warna yang indah dalam hidupnya. Jayalah Blogger Indonesia, semoga semakin kuat dan makin dikenal dunia.

Hingga detik ini, saya belum tertarik jadi Vlogger karena saya lebih suka tulisan.

DSC09561

Tangerang, 27 Oktober 2015

Bambang Priantono

26 Comments Add yours

  1. kusnanto says:

    ow, ada hari blogger juga ya Kang ternyata.

  2. dani says:

    Selamat hari blogger nasional Mas! Semoga keberadaan blogger mencerdaskan kehidupan bangsa! 🙂

  3. Prita P says:

    Setuju banget sama kalimat ini Pak: “…meskipun mungkin interaksi dengan sesama blogger masih belum sekuat ketika masih di multiply dulu.”

    Meski begitu, memang jaringan di WP (setidaknya jaringan WP saya) lebih profesional gitu, banyak yang blognya fokus di satu tema, dan ditulis rapi dan runut.

    1. Betul, banyak sekali perubahan yg saya rasakan pasca lepas dari multiply. Gak banyak curhat lagi dan kini benar2 fokus …soal rapi runutnya sih saya msh acak adut..hahaha

      1. Prita P says:

        Wah kalo Pak Bambang sih udah rapi dan fokus, bahasannya juga lebih dalam dibanding yang dulu-dulu di MP deh *seinget saya

      2. Mungkin ya…cuma sdh gak serutin dulu. Pernah 2 minggu x posting apa2..tp sekali posting bisa gila2an

  4. Alris says:

    Selamat hari blogger nasional. Walau tak seheboh awal kemunculannya, hari blogger tetap sesuatulah, 🙂

  5. Selamat hari blogger pak. Klo komen terlalu banyak pusing juga pak, sebisa mungkin sediakan waktu untuk balas, dan sebisa mungkin komen balik, makanya klo saya pribadi dikasih like juga suka hehe 😀 .

    1. Hahaha…makanya itu. Like aja cukup untuk saat ini. Yg penting traffic naik, eh?

      1. saya ga sanggup komen baliknya haha.. klo trafik ternyata lebih bagus mengharap dr mesin pencari ko pak 🙂 .

      2. Hahahaha…yang penting konsisten..soal traffic bisa nanti diatur, asal rajin aja ngisi2 blognya.

  6. itsmearni says:

    Nah saya juga gitu mas
    Klo lomba yang udah urusan pemenang ditentukan banyaknya “like” ah saya biasanya mundur teratur deh
    Bukannya milih-milih tapi gak sreg aja jadinya.

    1. Ha ah…aku bukan tipe pengejar like soalnya. Lomba yg ada gituannya selalu aku hindari. Krn bukan lihat kontennya kadang2.

      1. itsmearni says:

        Iya sepakat mas
        Aku juga gitu
        Klo udah pake like2an udahlah pasti jadinya gak obyektif deh

      2. itsmearni says:

        Atau klopun ikut ya cuma buat ngeramein aja, gak ngarep menang dan gak pake promo apapun demi mengejar ‘like’

  7. rike jokanan says:

    Selamat Hari Blogger Nasional!!! Tulisanku yo wis mulai tuwek, mellow yellow puisi. Ethok2-e wis menyadari kebutuhan santun pada jiwa sendiri. Jiahhhahahaha….

    Tapi multiply.com masih tetap paling user-friendly. Ya, biarlah berlalu seperti awan-gemawan diterbangkan sang angin….

    *seblak sulak (multiply banget)

      1. rike jokanan says:

        Sakjane awakmu konsisten. Panganan gak kenek keri…. Karo bathikan.

      2. Hehehe..iyo i..iku gak isok ucul. Wis merek dagang.

      3. rike jokanan says:

        Sukses selalu. Cemungudh!!! *nggeblas numpak turonggo

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s